Resep Ayam Betutu Pedas Khas Gilimanuk, Bali

Resep Ayam Betutu Pedas Khas Gilimanuk, Bali

Resep Ayam Betutu Pedas Khas Gilimanuk, Bali

Bahan Utama:

  • 1 ekor ayam kampung utuh (±1 – 1,2 kg), bersihkan

  • 1 sdm air jeruk nipis + 1 sdt garam (untuk lumuran awal)

  • 2 lembar daun salam

  • 2 batang serai, memarkan

  • 4 lembar daun jeruk

  • 1 sdm minyak goreng (untuk menumis bumbu)


Bumbu Halus Betutu (Rempah Genep Bali):

  • 10 siung bawang merah

  • 6 siung bawang putih

  • 10 buah cabe merah keriting

  • 10–15 buah cabe rawit merah (sesuai tingkat kepedasan)

  • 5 butir kemiri, sangrai

  • 1 ruas kunyit (bakar sebentar)

  • 1 ruas jahe

  • 1 ruas lengkuas

  • 1 sdt ketumbar sangrai

  • 1/2 sdt merica butiran

  • 1/2 sdt jinten

  • 1 sdt terasi bakar

  • Garam dan gula merah secukupnya


Cara Membuat:

  1. Bersihkan ayam, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan 15 menit, lalu bilas.

  2. Haluskan semua bumbu menggunakan blender atau ulekan hingga halus.

  3. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum dan matang. Masukkan daun salam, daun jeruk, dan serai.

  4. Angkat sebagian bumbu untuk isian ayam. Masukkan ke dalam rongga perut ayam, lalu ikat ayam dengan tali dapur atau benang agar isi tidak keluar.

  5. Balurkan sisa bumbu ke seluruh permukaan ayam hingga merata.

  6. Bungkus ayam dengan daun pisang dan aluminium foil jika dikukus atau dipanggang, agar bumbu meresap sempurna.


Cara Memasak (2 Pilihan):

A. Dikukus + Dipanggang (Ala Asli Gilimanuk):

  1. Kukus ayam selama ±1,5–2 jam sampai empuk.

  2. Setelah dikukus, panggang di oven/sumber api selama ±15–20 menit hingga aromanya keluar dan kulit agak kering.

B. Langsung Dipanggang (opsional):

  • Bungkus ayam, panggang dalam oven 180°C selama ±2 jam sambil sesekali dibalik, atau gunakan bara api untuk hasil lebih smoky.


🍴 Tips & Saran Penyajian:

  • Sajikan dengan nasi putih hangat, sambal matah, dan plecing kangkung khas Bali.

  • Jika ingin versi lebih sederhana, bisa gunakan ayam potong biasa tapi teknik kukus-panggang tetap dipertahankan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *